Asma adalah keadaan saluran napas yang mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan; penyempitan ini bersifat sementara.
PENYEBAB
Sampai saat ini penyebab penyakit asma belum
diketahui secara pasti meski telah banyak penelitian oleh para ahli.
Teori atau hypotesis mengenai penyebab seseorang mengidap asma belum
disepakati oleh para ahli didunia kesehatan.
Pada penderita asma, penyempitan saluran pernapasan merupakan respon terhadap rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan memengaruhi saluran pernapasan. Namun demikian yang dapat disimpulkan adalah
bahwa pada penderita asma saluran pernapasannya memiliki sifat yang khas
yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan (bronchial
hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas) seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga yang menimbulkan penyempitan pada saluran nafas.
Pada suatu serangan asma, otot
polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran
udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan (inflamasi) dan
pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernapas.
GEJALA
Gejala asma adalah sesak
napas dan batuk yang berulang. Untuk mengetahui berat ringannya serangan
asma, penting juga untuk memperhatikan seberapa sering, lama dan
seberapa hebatnya serangan. Dan seberapa lama bebas dari serangan.
Pernafasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek)
terutama saat mengeluarkan nafas (exhalation). Tidak semua penderita
asma memiliki pernafasan yang berbunyi, dan tidak semua orang yang
nafasnya terdegar wheezing adalah penderita asma. Adanya sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale).
Sedangkan untuk mengetahui penyebabnya, perhatikan waktu atau kegiatan sebelum mendapat serangan. Pikirkan, misalnya udara, rokok,
makanan/minuman, debu, kegiatan fisik, infeksi, obat-obatan dan lain
sebagainya. Perlu juga dibuat catatan, sehingga kita mendapat gambaran
jelas tentang penyebabnya. Di dalam keluarga, biasanya mempunyai riwayat
asma atau alergi.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya yang khas.
Untuk memperkuat diagnosis bisa dilakukan pemeriksaan spirometri berulang. Spirometri juga digunakan untuk menilai beratnya penyumbatan saluran udara dan untuk memantau pengobatan.
Menentukan faktor pemicu asma seringkali tidak mudah. Tes kulit alergi bisa membantu menentukan alergen
yang memicu timbulnya gejala asma. Jika diagnosisnya masih meragukan
atau jika dirasa sangat penting untuk mengetahui faktor pemicu
terjadinya asma, maka bisa dilakukan bronchial challenge test.
PENGOBATAN
Penanganannya tergantung berat ringannya serangan yang timbul.
non farmakologik (pengobatan tidak dengan obat-obatan)
1. Pendidikan pada penderita mengenai penyaktinya sehingga dia dapat menyikapi penyakitnya dengan baik;
1. Pendidikan pada penderita mengenai penyaktinya sehingga dia dapat menyikapi penyakitnya dengan baik;
2. Menghindari penyebab/pencetus serangan (allergen), dan kontrol lingkungan hidupnya;
3. Latihan relaksasi, kontrol terhadap emosi dan lakukan senam atau
olah raga yang bermanfaat memperkuat otot pernapasan,
4. Fisioterapi, sehingga lendir mudah keluar.
secara farmakologik (menggunakan obat-obatan)
1. Pelonggar nafas, misalnya salbutamol, aminofilin
1. Pelonggar nafas, misalnya salbutamol, aminofilin
2. Pemelihara, misalnya prednisone, dexametason dll.
3. Pengencer lendir, misalnya bromhexin, ambroxol dll.
Mudah-mudahan penjelasan ini dapat bermanfaat, sehingga dapat menangani penyakit ini dengan bijaksana dan rasional.
Pada dasarnya penanganan asma yang paling efektif adalah dengan
menghindari faktor-faktor pencetus asma dan menggunakan obat asma untuk
mengurangi pembengkakan saluran pernafasan. Pengobatan asma secara
cepat/jangka pendek yaitu dengan menggunakan obat pelega saluran
pernafasan seperti inhaler dan nebulizer yang berfungsi menghentikan
serangan asma. Pengobatan jangka panjang yang berfungsi untuk mencegah
terjadinya serangan asma adalah dengan menggunakan obat-obatan seperti
steroid berfungsi untuk tetap membuat saluran pernafasan terbuka dan
menggurangi pembengkakan.
PENCEGAHAN
Anda dapat memonitor asma dirumah dengan menggunakan alat yang disebut
"Peak Flow Meter". Alat ini akan memperlihatkan ukuran kecepatan
maksimal udara yang dapat dihembuskan oleh paru-paru anda. Dengan
memonitor puncak hembusan nafas anda setiap hari, anda dapat memprediksi
dan mengambil tindakan pencegahan agar tidak mengalami serangan asma.
faktor terpenting dalam mencegah asma adalah mengetahui dan menghindari penyebabnya.
pencegahan yang benar, akan membuat penderita mengerti
sehingga termotivasi untuk berusaha kuat mengatasi penyakitnya. Karena
itu edukasi menjadi faktor kunci dalam pengobatan asma.
sekian semoga bermanfaat....
source:
asmaindonesia.org/
id.wikipedia.org/wiki/Asma
infopenyakit.com/2008/02/penyakit-asma-asthma.html
manglufti.wordpress.com/2007/10/09/tips-untuk-penderita-asma/