Selasa, Agustus 07, 2012

MALARIA

 

1. pengertian

 Malaria adalah penyakit yang menyerang manusia, burung, kera dan primata lainnya, hewan melata dan hewan pengerat yang disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus plasmodium. Penyakit ini paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis di mana parasit Plasmodium dapat berkembang baik begitu pula dengan vektor nyamuk Anopheles. Daerah selatan Sahara di Afrika dan Papua Nugini di Oceania merupakan tempat-tempat dengan angka kejadian malaria tertinggi.Parasit malaria yang terbanyak di Indonesia adalah Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax atau campuran keduanya, sedangkan P. ovale dan malariae pernah ditemukan di Sulawesi, Irian Jaya dan negara Timor Leste

2. jenis 

Sampai saat ini di Indonesia dikenal 4 macam parasit malaria yaitu:

a. Plasmodium Falciparum penyebab malaria tropika

b. Plasmodium vivax penyebab malaria tertina

c. Plasmodium malaria penyebab malaria quartana

d. Plasmodium ovale jenis ini jarang sekali dijumpai di Indonesia 

3. mekanisme

Ketika nyamuk Anopheles betina (yang mengandung parasit malaria) menggigit manusia, akan keluar sporozoit dari kelenjar ludah nyamuk masuk ke dalam darah dan jaringan hati. Dalam siklus hidupnya parasit malaria membentuk stadium sizon jaringan dalam sel hati (stadium ekso-eritrositer). Setelah sel hati pecah, akan keluar merozoit atau kriptozoit yang masuk ke eritrosit membentuk stadium sizon dalam eritrosit (stadium eritrositer). Disitu mulai bentuk troposit muda sampai sizon tua atau matang sehingga eritrosit pecah dan keluar merozoit. Sebagian besar Merozoit masuk kembali ke eritrosit dan sebagian kecil membentuk gametosit jantan dan betina yang siap untuk diisap nyamuk malaria betina dan melanjutkan siklus hidupnya di tubuh nyamuk (stadium sporogoni)

 

4. vektor

Umur nyamuk bervariasi tergantung pada species dan dipengaruhi keadaan lingkungan. Ada banyak cara untuk mengukur unsur populasi nyamuk. Salah satu cara yang paling praktis dan cukup memungkinkan ialah dengan melihat beberapa persen nyamuk porous dari jumlah yang diperiksa. Nyamuk parous adalah nyamuk yang telah pernah bertelur, yang dapat diperiksa dengan perbedahan indung telur (ovarium).

Misalnya dari 100 ekor nyamuk yang dibedah indung telurnya ternyata 80 ekor telah parous, maka persentase parous populasi nyamuk tersebut adalah 80%. Penentuan umur nyamuk ini sangat penting untuk mengetahui kecuali kaitannya dengan penularan malaria data umur populasi nyamuk dapat juga digunakan sebagai para meter untuk menilai dampak upaya pemberantasan vektor (penyemprotan, pengabutan dan lain-lain).

Distribusi musiman vektor sangat penting untuk diketahui. Data distribusi musiman ini apabila dikombinasikan dengan data umur populasi vektor akan menerangkan musim penularan yang tepat. Pada umumnya satu species yang berperan sebagai vektor, memperlihatkan pola distribusi manusia tertentu. Untuk daerah tropis seperti di Indonesia pada umumnya densitas atau kepadatan tinggi pada musim penghujan, kecuali An.Sundaicus di pantai selatan Pulau Jawa dimana densitas tertinggi pada musim kemara

Penyebaran vektor mempunyai arti penting dalam epidemiologi penyakit yang ditularkan serangga. Penyebaran nyamuk dapat berlangsung dengan dua cara yaitu: cara aktif, yang ditentukan oleh kekuatan terbang, dan cara pasif dengan perantaraan dan bantuan alat transport atau angin

 

5. gejala

Gejala dari malaria termasuk demam, menggigil, artralgia (nyeri sendi), muntah, anemia (yang disebabkan oleh hemolisis), hemoglobinuria, kerusakan retina, dan kejang-kejang. Gejala klasik malaria adalah terjadinya siklus dingin tiba-tiba diikuti dengan kekakuan dan kemudian demam dan berkeringat berlangsung empat sampai enam jam, terjadi setiap dua hari di''P. vivax''dan''P. ovale''infeksi, sementara setiap tiga untuk''P. malariae''. ''P. ''falciparum dapat memiliki demam berulang setiap 36-48 jam atau demam kurang jelas dan hampir terus menerus. Untuk alasan yang kurang dipahami, tetapi yang mungkin berhubungan dengan tekanan intrakranial tinggi, anak-anak dengan malaria sering menunjukkan sikap yang abnormal, tanda yang menunjukkan kerusakan otak parah. Malaria telah ditemukan menyebabkan gangguan kognitif, terutama pada anak-anak. Hal ini menyebabkan anemia yang meluas selama periode perkembangan otak cepat dan juga merusak otak secara langsung. Ini hasil kerusakan neurologis dari malaria serebral yang anak-anak lebih rentan. Malaria serebral berhubungan dengan pemutih retina, yang mungkin menjadi tanda klinis yang berguna dalam malaria membedakan dari penyebab lain dari demam.  

"GONEFOURN....About"